Ridho Menerima Ikhlas Melepas


Dalam skenario kehidupan, ketika perihal pekerjaan, cita-cita, cinta, keluarga, maupun hal lainnya yang kita harapkan dan kita impikan tidak sesuai dengan apa yang kita dapatkan, tidak sesuai dengan takdir yang Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan, kita cenderung dilanda kekecewaan, kegalauan maupun kegundahan. Sepertinya dengan belajar untuk ridho menerima dan ikhlas melepas dapat menghadirkan ketenangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari

Terkadang memang tidak semua hal akan sesuai dengan rencana dan keinginan kita, ada yang sedikit berbeda bahkan ada yang sangat jauh berbeda. Hal itu terjadi di luar kendali, kita hanya mampu merencanakan, mengusahakan, mendoakan, dan menyerahkan, untuk hasilnya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan menentukan. Mari kita ingat dan yakini kembali bahwa Allah lah sebaik-baik perencana dan penentu hasilnya. Mungkin Allah justru memberikan apa yang sebenarnya kita butuhkan daripada yang sekedar kita inginkan.

Tidak apa-apa, memang adakalanya kita merasa kecewa dan belum bisa menerima atas hasil yang diberikan dan takdir yang telah ditentukan. Semua perlu waktu untuk memahami, menyadari menerima dan mengambil hikmah atas semua hal yang telah terjadi. Tidak semua hikmah disampaikan secara gamblang atau tersurat, terkadang hikmah itu masih tersembunyi atau tersirat. Perlahan waktu akan memberi tahu tentang hikmah-hikmah indah itu, dan membuat kita berdecak ”ternyata ini yaa maksud Allah, ini yaa tujuan Allah, Allah baik banget yaa, Masya Allah.”

Notabenya, segala sesuatu yang menurut kita baik, belum tentu menurut Allah baik. Seperti yang tercantum dalam firman Allah Q.S Al- Baqarah : 216 yang artinya “ Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”. Yakinlah ketika sesuatu yang menurut kita baik Allah jauhkan dan Allah hilangkan, maka yang menurut Allah baik akan di dekatkan dan akan Allah datangkan. Allah lebih mengetahui hal-hal yang terbaik daripada hal-hal yang menurut kita baik.

Segala sesuatu yang menjadi takdirmu akan berjalan menemukanmu, akan datang menghampirimu, sedangkan segala sesuatu yang tidak menjadi takdirmu akan berpaling melewatkanmu dan pergi meninggalkanmu. Mari belajar ridho menerima atas semua hal yang datang, atas semua yang telah ditakdirkan dan belajar ikhlas melepas atas semua hal yang telah hilang dan atas semua yang belum ditakdirkan.

 


            https://www.pexels.com/id-id/


Komentar

  1. Balasan
    1. alhamdulillah, terima kasih juga kak sudah berkunjung semoga bermanfaat

      Hapus
  2. Tulisan yang sangat menginspirasi, menyadarkan saya bahwa ikhlas itu penting

    BalasHapus
  3. tapi benar mbak, saya selalu percaya dengan kutipan "menurut kita baik, belum tentu menurut Allah baik." pasti jika terjadi peristiwa yang mengecewakan, saya akan coba ikhlas dan bangkit kembali :)

    huhu..

    BalasHapus
  4. Ayat di atas juga selalu jadi acuan saya, Mbak, bahwa adakalanya kita tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagi kita. Namun, sebagai manusia sering lupa akan hikmah ini, wajar saja sebenarnya, asalkan kembali lagi ingat ayat di atas. Cemunguddd...

    BalasHapus
  5. Ikhlas, ridho, adalah pelajaran seumur hidup. Mulai dari hal-hal kecil atau remeh hingga perjalanan hidup. Menerima semua ketentuan ALLAH, baik maupun yang kita pikir buruk. Padahal dibaliknya berlimpah nilai yang lebih baik lagi. Saya masih harus banyak belajar untuk selalu husnudzan pada rencana ALLAh.

    BalasHapus
  6. Di jaman sekarang salah satu cara kebahagiaan ya dengan ikhlas dan ridho dalam menghadapi semuanya

    Walau terkadang kenyataan pahit pun kita harus ikhlas ya untuk menerimanya dan tetap lapang dada dalam menjalaninya

    BalasHapus
  7. Balasan
    1. Kelas tertinggi rasanya jika kita sudah bisa mengikhlaskan apa yang kita harapkan tapi terlepas begitu saja. Tidak mudah dan tidak semua orang bisa demikian

      Hapus
  8. Kasta tertinggi manusia itu ikhlas menerima ketetapan dari Allah. Kalau kita sebagai manusia susah melepaskan justru akan lelah sendiri karena memang semua sudah digariskan dan punya tujuan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer